Rabu, 29 Februari 2012

KUMPULAN PUISI UNTUK IBU


Laksana Cintamu

Ibu,,
jika memang dengan aku menjelma angin,
lantas kau dapat merasakan kesejukan itu,,
akan ku lakukan itu untukmu,,
aku tak tau akan seberapa berharganya hidupku bila tanpamu..
Karena Yang ku tau,,
kau mampu membuat cinta ini semakin besar..

Kau t’lah banyak berjuang untukku,, untuk nafasku..
Kalaupun aku bisa menciptakan sedikit senyuman itu,,
mungkin itu tak kan pernah sebanding dengan apa yang kau lakukan untuk hidupku..
Aku selalu berharap,, Tuhan tak pernah ambil senyum itu darimu

Percayalah,,
aku mencintaimu dengan hati,,
dengan hati yang tak bisa ku sematkan pada wanita selainmu
dan aku menyayangimu dengan nada,,
dengan nada yang tak bisa ku harmonikan pada yang lain..

Aku ....
oleh: Fathur Rahman

Aku….
Layaknya malam tanpa bintang..
Seakan bunga tanpa kumbang..
Seperti istana tanpa tiang..

Karna hanya ada AKU tanpa KAMU
Karna hanya ada AKU bukan KITA
Bunda


Demi cintaku …
oleh: Fathur Rahman

Surgaku yang berada di bawah telapak kakinya
Jiwa ragaku dari buaian teremban berat di pundaknya
Yang slalu berharap sesuatu yang ter baik untukku
Yang penuh derai air mata jika melihatku sedih seperti ini

Dosakah diriku ???
ku kasihi ku sayangi ku rindui ku cintai dirinya
Di saat yang sama ku luluh lantah hanya karna di lupakan orang lain
Mungkin ia bilang diriku bodoh jika tahu semua hal ini
Di saat wanita pilihan yang ku sayangi lebih memilih orang lain
Atas nama cintaku padamu

Maafkan aku!!!! Bunda…….


BUNDA

Bunda
Dikala kusebut namamu
Tampak olehku wajah manismu
Senyummu menyiratkan kasih sayang
Sinar matamu melambangkan ketulusan

Bunda
Kau laksana sang surya
Menerangi relung-relung jiwa
Kau bagaikan embun pagi
Menyejukkan kedamaian hati

Oh bunda
Jasamu tiada tara
Manjamu melambangkan cinta
Meski kini kau telah tiada
Bayangmu selalu menyapa
Kasihmu hidup sepanjang masa


PERMOHONAN MAAF UNTUK IBU

Terniang termenung sendiri
dalam ruang hampa yang pengap
dalam ruang yang sangat sunyi
dalam suasana hati yang gundah gelisah

Disudut ruang terbesis cahaya lilin
memberikan penerangan diruang yang gelap
menyinari seluruh sudut ruang dalam hati
yang s'lalu terniang wajah yang dicinta

Wahai angin yang bertiup kencang diluar sana
sudikah engkau menyimpaikan isi hatiku
sebuah perasaan yang sudah lama ku pendam
yang tak pernah tersimpaikan dari mulutku yaog kaku

I B U .....,
dalam do'a ku meminta maafmu
dalam tangis ku memohon ampunmu
dalam mimpi ku bersujud di kakimu
memohon ampun atas dosa dan keselahanku padamu . . .:)


IBU
oleh: Ade Yulianti

aku begitu mencintaimu aku begitu merindukan mu
kau begitu indah dan sempurna dimataku

pengorbananmu begitu tulus hingga aku sulit untuk membalasnya
doaku selalu ku panajat kan untukmu
kasih sayangmu begitu besar

pelukkan mu begitu hangat hingga aku selalu terjaga
dalam tidurku....

ibu ibu ibu aku rindu kepadamu aku rindu saat kau membuaiku
dengan kasih sayang....
yaah allah jagalah ibu ku di sisimu dan biakan lah
ia merasakan surga mu

ibu ibu ibu kau apa kah kah mendengarkan jeritan ini
jeritan anakmu yang merindukan mu
ibu berikan ketegaran untuk anak mu ini
agar anakmu bisa terus seyum sepeti
senyuman mu yang tulus....


Puisi Seorang Anak untuk Ibu

Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan—
Untuk berjuang dalam pertempuran.
Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi
Doakanlah agar aku berhasil.

Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang.
Merebut kemenangan di mana pun adanya.
Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis—
Biar kucari jalanku sendiri.

Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar
Meskipun ada bahaya, ada rasa takut.
Aku akan tersenyum dan menghapus air mata—
Biar kuutarakan pikiranku.

Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku
Memahat tempatku, menjahit kainku
Ingatlah, saat aku melayari sungaiku—
Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku.


Pulanglah Ibu

Tubuhmu kaku,
matamu kaku,
mulutmu membisu
napasmu terhenti sudah

Aku tahu
ibu telah pergi ke alam sana
yang tak pernah ada dalam bayanganku,
juga ku dengar bisikan

Oh ibu
tak lama ibu telah terkubur ditanah merah
hanya sendiri
dukaku ibu pasti tau menjalar sekujur tubuh
biarlah ibu pulanglah dengan tenang

IBU

Ribuan kilo
jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu

Ibuku sayang
masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah
Seperti udara…
kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas…
ibu…
ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas…ibu…ibu….


 
                                       Do'amu Ibu

                                       Ibu...!
                                       Aku tahu...
                                       Semua letihmu itu tulus
                                       Dan...akupun tahu
                                       Bukan apa-apa yang engkau ingin
                                       Engkau tak pernah inginkan apa-apa
                                       Ibu...!
                                       Dulu engkau pernah bilang
                                       Cepatlah besar anakku !
                                       Jadilah engkau orang besar
                                       Yang membesarkan hati Ibu
                                       Ibu...!
                                       Semua hebatku
                                       Tak kan pernah ada
                                       Tanpa ikhlas pengorbananmu
                                       Ibu...!
                                       Sabdamu adalah do'a
                                       Do'a yang nyaring terdengar
                                       Dan pasti... didengar !
                                       Bukan gelimang harta tuk membalas
                                       Bukan pula, tahta dan mahkota
                                       Adalah berbhakti kepada orang tua
                                       Menjadi harta yang sesungguhnya.
 
Ibu kita tercita..
Dalam setiap irama tubuhmu kau selalu menyapa
Dalam kepenatan yang tak pernah terbisikkan kau selalu mendekap
Dalam kerinduan yang sangat kau tak pernah ingin lepas dariku


Usiaku kini telah berubah
Aku bukan lagi balita kecil
Kaulah yang telah membentuk jiwa mentah ini
Kaulah yang telah mengelola emosi labil ini
menjadi lokomotif kemajuan
Kaulah yang selalu memberiku keberuntungan
dengan nasihatmu kala malam telah larut
dan gerbang mimpi siap menghampiriku

Kala yang lain terlelap
Kutahu kau tak pernah terlena
Pikiran, hati, jiwa, dan emosiku selalu bekerja demi masa depanku
Kau selalu berpacu dengan waktu
Karena kau yakin, tanpa itu bisa jadi
aku terlindas oleh jaman yang semakin keras

Kaulah pengantar luasnya pengetahuanku
Kala wadah kosa kataku hanya bagai tetesan air
Kaulah yang memenuhinya hingga menjadi sebuah lautan
Kaulah bintang berkilauku
Yang tak akan pernah terlupakan
oleh rangkaian huruf cahaya sejarah peradaban manusia
Andai aku bisa, bunda
Kan kubalas segenap cinta dan kasihmu
Andai aku mampu, bunda
Kan kupersembahkan seterang kilauanmu,
sehangat dekapanmu, setulus kasihmu,
dan sebijak nasihatmu


Kutahu, bunda
Tanganmu tak pernah lepas berharap untukku
dalam setiap do’a yang kau panjatkan
Kutahu bunda
Senyummu selalu menyapa dalam setiap kata cinta
yang keluar dari lisanmu
Kutahu bunda
Mata hatimu selalu terjaga dalam setiap derapku


Ya Allah
Kutengadahkan tanganku berharap
kau membahagiakannya sepertiku kini
Ya Rabbi
Kumemohon berilah bunda mimpi yang selalu indah
Ya Rabbul Izzati
Kuberharap padaMu anugerahkan bunda kecupan hangat
Seperti yang selalu ia berikan padaku saat aku terbangun di pagi hari
Ya Illahi
Sejahterakanlah bunda


Bunda, pelangi dan matahariku
Hari ini kuhaturkan dengan tulus padamu
 
 
 
 IBU....
Matahari terbit berhawa panas
Disaat lahir aku pun menangis
Badan bergetar hati meringis
Seakan takut menghadapi dunia yg sadis.

Bagaikan lembutnya awan dan kabut
Tangan ibu membelai dengan lembut
Cinta suci penghilang rasa takut
Luasnya sebesar gunung dan laut.

Saat sedih engkau menemani
Di saat ketawa engkau pun bahagia
Bagaikan hidup dalam dunia mimpi
Begitulah kasih orang tua.

Beringin yang kuat akhirnya roboh
Diriku memang bodoh
Penyesalan datang bagai dalam neraka.
karena menjadi anak durhaka

Aku bukan hamba Tuhan yang terbaik
dan aku bukan manusia munafik
Hati sendu menghadapi urusan pelik
Berdoa untuk ibuku yang cantik.

Melihatnya tidur hati terasa tenang
Nyawa manusia bagai seutas benang
Sampai kapan aku bisa memandang
Semoga aku bisa membuatnya senang.

Aku sendiri di malam yang sepi
Kusadari aku butuh cinta suci
Hutang budi di bawa mati
Sampai kapan aku bisa balas budi

Cinta ibu paling setia
Lihatlah bagaimana dia merana
Sibodoh ingin mati untuknya
Tuhan maha besar tolong lindungi dia. 
 
 
True Love wrote:
Matahari terbit berhawa panas
Disaat lahir aku pun menangis
Badan bergetar hati meringis
Seakan takut menghadapi dunia yg sadis.
Bagaikan lembutnya awan dan kabut
Tangan ibu membelai dengan lembut
Cinta suci penghilang rasa takut
Luasnya sebesar gunung dan laut.
Saat sedih engkau menemani
Di saat ketawa engkau pun bahagia
Bagaikan hidup dalam dunia mimpi
Begitulah kasih orang tua.
Beringin yang kuat akhirnya roboh
Diriku memang bodoh
Penyesalan datang bagai dalam neraka.
karena menjadi anak durhaka
Aku bukan hamba Tuhan yang terbaik
dan aku bukan manusia munafik
Hati sendu menghadapi urusan pelik
Berdoa untuk ibuku yang cantik.
Melihatnya tidur hati terasa tenang
Nyawa manusia bagai seutas benang
Sampai kapan aku bisa memandang
Semoga aku bisa membuatnya senang.
Aku sendiri di malam yang sepi
Kusadari aku butuh cinta suci
Hutang budi di bawa mati
Sampai kapan aku bisa balas budi
Cinta ibu paling setia
Lihatlah bagaimana dia merana
Sibodoh ingin mati untuknya
Tuhan maha besar tolong lindungi dia.
tercuit hati ku yg tidak punya ibu..... 


ibuku..
ah...kelu lidahku bila ingat salahku padamu
kau melihatku, tp jarang aku memandangmu..
kau memelukku, tp aku tak hiraukan itu
kau membelaiku, tp aku tertidur dan melupakannya disaat terbangun
kau berpeluh untukku, tp aku hanya bermain lalu kecapaian
kau mendoakanku, tp aku hanya berputar2..
air mata mu menetes untukku
kau kelelahan untukku..
kau berdoa untukku...
bisakah aku menggantinya?
semoga aku dimaafkan karna telah menyusahkanmu..
tidak akan ada seorangpun yg bisa menggantikanmu di hatiku 


UNTUK BUNDAKU
Aku yang seperti ini...
Mencoba bertahan demi sang panutan hati...
Aku disini...
Merasakan hangatnya kasih sejati...
Aku yang selalu manja...
Menantikan lagu tidur dari bunda...
Mengharapkan kasih sayang...
Yang tak mungkin bisa kulupakan...
Kau membuatku hidup...
Kau membuatku berarti...
Kau membuatku ada di dunia ini...
Kasih mu...Sayang mu...dan semua pengorbanan mu...
Akan membekas selalu dalam ingatku...
Bunda...Kaulah yang senantiasa menjagaku...
Menuntunku saat aku kegelapan...
Membangunkanku saat aku terjatuh...
Ikut tertawa saat aku bahagia...
Menjadikan ku manusia yang bermakna...
Bunda...smpai kapanpun aku...
Sampai jadi apapun aku...
Ku kan selalu menyayang mu...
Ku kan selalu bersamamu...
Karna ku tak tau...
Harus apa lagi yang ku lakukan...
Selain menjadikan kau ratu dalam setiap kehidupanku...
UnTuk bundaku tercinta...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar