Senin, 02 April 2012

Kumpulan Puisi Perpisahan

Perpisahan yang Tak Pernah Ku Inginkan

Waktu ini terus berjalan
Meski perlahan tp pasti
Melenyapkan sebuah kisah
Antara kau dan aku

Terima kasih kuucapkan kepadamu
Yang telah merubah duniaku
Walau akhirnya harus aku yang mengalah kepadanya
Tapi aku takkan pernah menyesal mencintaimu

Perpisahan ini bukanlah sebuah akhir
Namun, ini merupakan sebuah awal
Awal untuk melepasmu
Awal untuk merelakanmu
Dan awal untuk mengenangmu

Aku tak pernah menginginkan ini terjadi
Rasanya waktu ini cepat sekali berputar
Andaikan aku diberi waktu 1 hari lagi
Aku pasti takkan menyia-nyiakannya

Untukmu leni, cintaku tetap abadi…

Selamat Jalan Sahabat

Semilir angin menerpaku
Saat ku tatap wajahmu tuk terakhir kalinya
Terputar kembali dalam benakku
Memori–memori indah kebersamaan kita
Saat kita melangkah bersama
Menapaki jalan dakwah
Berjuang menegakkan syariat Islam Pahit getir menemani kita
Namun kau tak pernah berhenti
Cacian, hinaan dan makian
Mengiringi di setiap langkah kita
Tapi kau terus melangkah
Dan menopangku saat ku mulai lelah
Karena kau tahu surga telah menanti
Kemarin….. ya kemarin…..
Saat kita sedang mentadaburi
Surat cinta dari illahi
Mereka datang
Menyeretmu dengan paksa
Dan menghujanimu dengan timah panas
Teriakan takbirmu masing terngiang ditelingaku
Jelas sudah lebih indah dari biasanya
Hmm….. kini, di tempat ini
Aku hanya dapat menatap tubuhmu
Yang terbujur kaku tak bergeming
Dengan mata yang tertutup rapat
Serta bibir yang tersenyum penuh kemenangan
Kau telah bahagia, terlepas dari beban dunia
Aku menangis pun tiada berguna
Karena air mata takkan membawamu kembali
Selamat jalan sahabat…..
Do’akan aku agar dapat meneruskan perjuangan ini
Do’akan aku agar kelak rindu ini dapat terbeli.
Jangan Pernah Melupakan

Jangan pernah menyesal
karena pernah mengenalku
aku telah menciptakan hari yang ajaib bagimu
kenang aku dalam langkah yang ceriah
Jangan pernah melupakan
bahwa kita pernah bersenda tawa
mengukir kisah menabjubkan
setelah lelah melepas kerja
Bagiku kamu adalah keindahan
bagimu aku adalah kehebatan
kita selalu hanyut dalam pujian
terhanyut mimpi yang kelak harus terjadi
Kamu pergi dengan langkah haru
dan akan bertemu lagi entah kapan
bungkus pengalaman yang kita kenal
menceritakannya kembali
waktu kita bertemu lagi
sayonara……
kawan yang tidak pernah menjadi kawan
kekasih yang tidak pernah menjadi kekasih
sampai jumpa dengan cerita yang lebih indah
di kemudian hari……….

Bersama

Kita merasakan tangan yang saling menggenggam
Tanpa tahu siapa yang menggenggam siapa
Keduanya saling berkelindan mengayun
Mengikuti nafas langkah kaki
Hingga kita sama-sama lupa
Rasanya berjalan tanpa bersama
Pisah Dalam Satu Wadah

hari masih pagi
ketika kusadari sekat pemisah
dalam sebuah gedung yang megah
penuh pernak-pernik istana
namun itu bagi mereka

baru saja burung berkicau diatas ranting
membangunkan aku dari tidur panjangku
aku bukanlah merak yang mempunyai bulu indah
aku juga bukan peri cantik
aku hanya kurcaci kecil dalam wadah

ingin rasanya kuhancurkan sekat itu
karena rasa ketidak adilan
tapi sayang, glamour hidup didalamnya
membuat aku teriris mundur

betapa terbatas gerakku saat ini
karena sekat istana raja
aku juga bukan siapa-siapa
hanya seperti ranting kering
di sebuah pohon yang rindang
Sahabat...

Dulu…..
ku susuri setiap keluhku denganmu
setiap tawa,canda dan airmata
ku labuhkan di pelukmu
kurindukan hadirmu kembali
di sini……
di antara asa dan harapan
antara mimpi dan kenyataan
dalam perihnya hidup
yang kini ku jalani….
ku ingin kau ada di sini untukku
tapi……
angan tinggallah angan
kau telah pergi ke dunia yang tak sama denganku

Malam Yang Luar Biasa

MALAM YANG LUAR BIASA
malam yang bagiku pengobat rindu
malam yang bisa mempertemukanku dengan daun keringku
malam itu pohon-pohon PAHALA KENCANA yang luar biasa
akan berjajar memagar di mulut gua
kemudian menunduk merukuk
malam itu di luar gua langit begitu telanjang
tak sehelai mega mendung menutupi
bintang-bintang benderang begitu seksi
semua begitu nyata
di balik punggung gua menghampar pasir-pasir pesisir yang berfikir
membaca kejanggalan yang ditetapkan
SEGARA berubah rasa
tak lagi garam menyengat
lidah mati tak mencicip rasa
semuanya tawar.
——————————

Arthesis Hari

ARTESIS SAHRI
ada tujuh lubang yang dalam
tiap lubang menanamkan ranjau merah
menumbuhkan sejuta jarum neraka
lubang yang mengingatkan kita agar berhati hati dalam melangkah
selain itu tiap lubang juga mengalirkan tirta surga
setetes tirta mamapu mengkecambahkan biji dalam sehari
setetes tirta mampu menopangkan tujuh dahan kenikmatan
sedahan mencarang sepuluh ranting keberkahan
seranting menghiaskan sepuluh macam buah kemukjizatan
lalu kutadah tanya lirih
di mana daun yang biasa merimbun ranting-ranting
gugurkah?
belum tumbuhkah?
atau sengaja pergi meninggalkan POHON PAHALA KENCANA
meranggas mencari daun kering
saudara tertuanya
kabar angin itu menarikku- menjatuhkanku dari gelantungan musim-musim kepompongku
menderahku- melatihku agar aku kuat
agar aku terbiasa jika harus jatuh
aku harus mampu membuat tersenyum seribu malaikat ketika nanti aku mampu mengepakkan sayap pertamaku
aku tidak ingin terjatuh lagi
hanya merangkak di punggung bumi
ditertawakan jejak-jejak sinis matahari
mengepakkan sayap hingga pada waktunya
sekarang aku masih setia
menyendiri diam dalam serat sutra yang memopong
melindungiku dari matahari yang tiba-tiba bisa datang tanpa perhitungan bintang
bukan diam dengan menyembunyikan perhitungan IMAJINER
karena perhitungan yang benar masih terbatas asumsi kekalnya angka istimewa di depan angka genap
——–
di dalam GUA ASSIYAM tempatku berdiam diri
tak lama lagi malam akan penuh cahaya
seribu bulan purnama akan singgah melafalkal muartal Al.Qadar
yang hanya mengusik dan didengar kepompong yang sadar

Matahari - Puisi Perpisahan

MATAHARI
musuh sekaligus guruku dikemudian hari
sebelum aku menjadi kepompong
aku sadar kau selalu hadir dalam pencarianku
di pagi hari kau mata-matai aku dibalik mega mendungmu
di siang hari kau tepatkan bayang lamunanku menjadi satu titik dengan tubuhku
di soreh hari kau kirimkan senja merah sebagai pendeteksi lamunanku dalam remang sunyi
di malam hari……
kukira kau tak berani
aku berfikir kau hanya hebat saat syuruk hingga maghrib
aku salah lagi
kau malah lebih berbahaya
kau pagari aku dengan mantra mahabah agar aku takluk terbuai kebesaran namamu yang tersembunyi
kau buat aku tak berdaya menopang sebonggol mimpi hijau
————————
biarlah
sekarang aku hanya ingin menjadi kepompong tua
————————
kudengar sebuah berita dari angin malam
angin yang keluar dari artesis sahri

Daun Kering Kepompong tua

DAUN KERING-KEPOMPONG TUA
DAUN KERINGKU aku tahu ketiadanmu yang semu mampu menebalkan keberadaanku
membisikkan MUARTAL teduh di kedua telingaku
membopongku menjadi kepompong tua
KEPOMPONG TUA yang harus bersila menjadi pertapa
di GUA ASSIYAM yang indah
TIGA PULUH hari aku harus berlatih memetamorfosiskan diri
melepaskan bulu-bulu syariati yang gatal
hingga tebungkus penuh kafan putih yang terbuat dari sutra hakiki
tiga puluh hari aku harus menahan diri
menghindari matahari
musuh sekaligus guru dikemudian hari
—–
fajar sidik mennyingsingkan cahaya putih
mengusik diamku yang melintang dalam pembaringanku
kemudian Syuruk menteror
seperti biasanya
kini ia datang dimulut gua
membiaskan fatamorgana
menggodaku dengan gambaran nikmatnya seteguk tirta
beruntung ada seekor laba-laba yang melindungiku dengan jaring-jaring keyakinan
ia selalu mengingatkanku agar aku tidak tergoda dengan kenikmatan tirta yang sementara
Aku harus tetap menjadi kepompong tua
tidak sia-sia bertapa di gua hingga aku dapat menjadi kupu-kupu yang indah
mengepakkan SAYAP-SAYAP SEWARNA
kan ku jelajahi taman setaman
kan kucari persinggahan dimana daun keringku setia menunggu.

Puisi Perpisahan - Gus Fet

Puisi Perpisahan IV
KEPASTIAN ~ ‘ Gus Fet
Perpisahan adalah kepastian
Waktu berjalan, tak bisa di mundurkan
Berjalan pelan, tak bisa dimajukan
Kematian adalah keniscayaan
Tak bisa di tolak, tatkala ia datang
Tak bisa diminta, takala hidup bosan
Perpisahan…oh…kepastian
Kematian…oh…keniscayaan
Janji tuhan, pasti datang
Hari akhir adalah janji tuhan
Tak mengerti, waktunya kapan datang
Tak tahu diterima, nikmat atau siksaan
Perpisahan adalah kepastian
Kematian adalah keniscayaan

Puisi Perpisahan - Iben Nuriska

Puisi perpisahan III
Keseorang ~ iben nuriska
Masih saja basah.
Sepertinya puisi tak hendak
sampai ke tidur tak berigau ke jaga yang bara.
Api masih dipadamkan hujan.
Tak ada puisi bunga.
Selalu angin bawa awan hitam
di gantungan jemuran.
Masih saja basah.
Kapan kita akan bersajak
Seperti muda yang gagah
Seperti jelita dengan pesona
Seperti cinta dan asmara
Seperti wangi dari dupa
Mungkin pergimu adalah isyarat
Takkan dewasa anak selamanya dikepit ketiak.
Batu belah 110109

Puisi Perpisahan - Bagaimana Bisa?

Puisi perpisahan II
Bagaimana Bisa ~ Yustitia
Bagaimana mungkin
Mentari berkabung dalam selimut gelap
Sedang tak satupun angin bersenandung
Ratap perih menggema dalam kotak sunyi berduri
Ingin pergi
Ingin lalui
Namun tak satupun kuda hendak bergeming
Hanya diam
Tak bicara
24 januari 2009

Puisi Perpisahan Kahlil Gibran

Puisi perpisahan I
PERPISAHAN ~ Kahlil Gibran
Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan - seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran.

Puisi Perpisahan - Di Ujung Pagi

DI UJUNG PAGI
Mengapa bahagia beranjak pergi?
Jauh kudekap, ditepis sunyi mencercap
Sementara, tak sedikitpun kakiku bergerak meninggalkan penantian yang kusekap
Di batas rindu, menyekat cinta dalam pedih yang meratap
Dengan apa lagi kugambarkan jujur dan tulusku?
Aku terbentur jawab yang belum juga terungkap
Dijerat mimpi semu tanpa penghabisan yang merekat
Di ujung pagi, aku tercekat
Mendambamu, setiap saat
(Mayank Ponimiring II **  bibirmerahmembabibuta at yahoo.com)
Sabtu, Juli 03, 2010

Puisi Perpisahan - Senja Merah Jambu

Senja Merah Jambu
Di senja merah jambu
yang merona seperti pipimu
aku pernah menaburkan mimpi
kau pun menyandarkan harapan bukan?
dan kita sama-sama mengumbar kemesraan
lalu mendung menggulung
satu lagi kemesraan yang robek
dalam gerimis
sementara aku belum mencatatnya sebagai kenangan
sementara kau masih saja menyalahkan waktu
dan aku memaki gurat-gurat takdir
Ah,
inilah cinta kita
serpihan mimpi yang kuhamburkan
mungkin sebagai kenangan yang luput dari ingatan
Catatan Perpisahan
Kasih..,
hujan yang turun
mengguyur kota kita senja tadi
tak mampu menyirami hatiku
yang kering karena duka
sepertinya ada kemarau panjang di hatiku
mungkin sepanjang jarak dan waktu
yang mengiringi perpisahan ini
ketika jemari tak sanggup lagi menggenggam
ketika peluk hanya melingkar di ruang kosong
hanya lengang kehilangan
dan kesendirian yang bisu
kekasihku..,
Desember kita yang kelabu
Januari kita yang biru
kini bungkam dalam catatanku

Puisi Perpisahan - Pintu Perpisahan

Pintu Perpisahan
untung tak bisa diraih
malang tak bisa ditolak
seperti juga siang dan malam
pertemuan dan perpisahan
adalah pasangan dalam kehidupan
bahagia dan derita
adalah dua sisi
dari koin yang sama
tapi
aku tak berani mengundi diri
semua kemungkinan terbuka
seperti pintu terbuka
bagi perpisahan ini

PERPISAHAN

Pertemuan yang menyatukan kita
Bercanda, tertawa dan berbagi kisah
Tentang hidup, pengalaman dan cinta
Yang datang tulus dari rasa percaya
Berdiri sama tegak, bersila sama rendah
Tak mengenal kasta dan siapa
Itulah kebersamaan dan perkenalan kita
Tapi kini, perpisahan menghapus semua
Cerita, cita dan kisah kita
Yang terjalin cukup hangat dan lama
Bersama senyum sang purnama
Menghias malam bertabur cinta
Hanya sesal dan kata maaf
Mengiringi langkah kepergian kita
Hanya ingatan dan kenangan kita
Yang tersisa dari sebuah kebersamaan
Kebersamaan kita yang tak terlupakan
Dan akan terus terbawa
Hingga kita terlelap selamanya.

(220510)



PERGI

Ku pergi melangkah mengangkat kakiku
Meninggalkan gadisku yang telah membisu
Yang aku buta rasa juga hatiku
Ketenangan yang ku rasa ataukah bimbang menderu
Kesenangan yang ku dapat ataukah tampak sedihku
Yang terus dan terus tak berlalu
Biarlah… ku pergi menjauh
Membawa sisa yakinku
Kelak ku temukan asaku
Yang terselip di balik dedaunan
Pepohonan ditepi jalan

(260410)


CINTA SEJATI YANG TERABAIKAN

Aku mengabaikanmu…
Bukan berarti aku tak mencintaimu
Aku menghindarimu…
Bukan aku berusaha melupakanmu
Sebenarnya aku teramat mencintaimu
Aku rindu dipelukmu
Saat kucurahkan air mataku
Tenggelam didalam sujudku

Maka, ijinkanlah aku…
Menghadapmu malam ini
Menumpahkan seluruh keluh kesahku,
Kecewaku saat ku mengejar duniamu
Dan mengabaikan ahkiratmu

Maafkanlah aku…
Ternyata aku tenang didekatmu
Ternyata aku bahagia menghadapmu
Sehingga membuatku tersadar
Tiada cinta sejati di dunia ini
Selain cintamu.

(15052011)
Karya : Yudi Fitriadi
 

PUISI PERPISAHAN SEKOLAH


Setiap pagi hingga siang hari
'Ku habiskan waktu mudaku di sekolah ini
Belajar huruf dan angak penuh arti
Matematika, Kimia, Fisika, hingga Biologi
Ekonomi, Geografi, Antropologi, hingga Sosiologi

Sesaat setelah ini
'Tak 'kan 'ku temui lagi sosok tegas penuh wibawa
Guru-guruku yang tanpa lelah menanggung beban masa depan kita
Sosok pahlawan, dengan semangat perjuangan '45 mencoba membagikan ilmunya
Sosok motivator, yang setiap saat seolah berpetuah "Terus semangat dan gapai cita-cita"

Sesaat setelah ini
'Tak 'kan 'ku temui lagi sosok riang penuh canda
Sahabat-sahabatku tercinta
'Tak 'kan 'ku temui lagi sosok sopan penuh iba
Penjaga gerbang, petugas kebersihan, hingga ibu kantin kafetaria

Perpisahan ini sangat berat 'ku ungkapkan
Kelu sudah bibir ini terucapkan
Namun, jangan pernah menangis
Hingga hatiku terasa teriris
Karena suatu saat nanti
Kita pasti bertemu kembali

Selamat jalan,
Rambu lalu lintas kehidupan masih panjang 'tuk kita lewati
Tetap semangat, kuat, dan genggam erat
Menuntut ilmu dengan giat
Harumkan nama bangsa dan negara suatu saat...

PUISI PERPISAHAN SAHABAT


Sahabat,
Perpisahan ini terlalu cepat
Secepat kilat

Entah apa yang harus 'ku katakan
Ingin sekali air mata ini 'ku teteskan
Terasa sedih pilu terasa sangat kehilangan

Padahal kemarin kau masih di sini
Menonton TV
Join kopi

Kenanganmu akan selalu 'ku ingat
Canda tawamu yang hangat
Akan terus menghiasi hariku
Hari-hari yang kian berat
Seberat hari kau tiada di sini

Selamat jalan kawan
Do'aku selalu mengiringi kepergianmu

PUISI PERPISAHAN CINTA


Cintaku
Kini kau telah tiada
Menemui Sang Pencipta
Kekasihku
Kini kau tinggalkanku sebatang kara
Menggores luka perihku yang lama 
Pujaanku
Belahan jiwa ragaku
Selimut hati dingin sukmaku
Rumah teduh penenang galau kalbuku

Kini kau tak lagi ada
Menemani kisah cinta yang telah kita arungi bersama
Mengayuh sepeda kemesraan yang telah kita jalani berdua

Sedih sudah diambang akhir
Terasa kuyup hati ini tersambar petir

PUISI PERPISAHAN BAHASA INGGRIS


puisi perpisahan, kumpulan puisi perpisahan, puisi perpisahan sekolah, puisi perpisahan sahabat, puisi perpisahan cinta, puisi perpisahan bahasa inggris
It isn't easy to tell
How to say I do not want to leave you
Because you will know me well
I will be sadder to let go of you

It is hard to tell
That I do not want to be left by you
It is a hardest part to say farewell
Because I will always love you

So long and goodbye
So long.....
Goodbye.....
 
 

PUISI PERPISAHAN

SELAMAT JALAN CINTA
Selamat pagi Cinta….,
Sepeninggalnya malam, Aku terbangun dari mimpi panjang tentang indahnya hidup bersamamu…, dan ku tersadar , Cerita itu hanyalah mimpi.
Dinda ku…,
Bahagia ini menyertai selalu hari-harimu bersamanya, Kau telah kembali menyatu, memadu kasih sayang , merajut rindumu yang sudah lama usang. Menjalin asa yang pernah terputus Oleh waktu.
Aku Gembira melihat kamu dengannya, Bukan karena aku tak mencintaimu, tapi…, karena kau tahu Cinta tidaklah harus memiliki. Cinta kita adalah anugrah dari NYA.
Tak pernah aku pungkiri… ,hadirmu disisi ku waktu itu, tidaklah kebetulan, atau hanya sebuah pelarian Cinta darimu, Kau sangat berarti untuk ku,
Namun…,
Masih ada segumpal hati yang lebih membutuhkanmu, mencintaimu, menyayangimu, dengan segenap jiwa raganya.
Aku mengalah.., Bukan untuk kebahagiaannya,
Aku mundur…, Karena besarnya cinta ku kepadamu.
Aku Tahu…, Sebagian hatimu masih terbagi
Aku tak mau.., Keraguan itu membunuh cintamu.
Dinda sayang…,
Peluk cintamu ,masih membekas di segenap sendi-sendi disekujur tubuhku. Itu tidaklah jadi pengganggu kehidupanku. bahkan itu merupakan hadiah yang sangat berharga darimu. karena Aku tahu Cintamu padaku tidaklah semu, dan tidak sebatas ucap dibibir manis mu itu.
Dinda sayang..,
Berbahagialah bersamanya, Temani dirinya mengarungi kehidupan ini, aku Ikhlas melepasmu, Bukan karena aku Tidak mencintai namun.., karena besarnya cinta ini padamu
Puisi ini karya: Alvian Permana

Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/07/puisi-perpisahan.html#ixzz1qtWpsjSH
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya.

Puisi Perpisahan :

Tak Kusangka Waktu begitu cepat sekali,,
Tak ku kira hanya sebatas itu ku melihat senymanmu,,
Tak kuduga kalau kamu,anda,beliau,mereka,akan,pergi,,
Seakan baru kemarin kita merasakan keindahan,,
seakan baru tadi pagi ku lihat senyumanmu,,
seakan ku tak bisa memelukmu lagi,,
Tapi apalah daya kalau waktu sudah bicara,,
seakan semua yang kulakukan sia sia,,
ingin selalu melihatmu tersenyum,,
Semoga Perpisahan ini membuat kita tersadar,,
semoga semua ini menjadi kenangan indah,,
Semoga kamu menemukan kebahagiaan disana,,
Salam cinta damai selalu untukku,,
namamu selalu ada dihatiku
senyumanmu selalu ada di fikiranku,,
Semoga kita bertemu kembali pada saatnya nanti dengan bahagia, cinta dan damai,,
By : Koko Andrianto

Kupu Kupu Kertas

Dalam keremangan malam aku sendiri
Mengharapkan kasih yang pernah kupunya kembali
Namun semua itu tak akan pernah bisa aku raih lagi
Seperti kupu-kupu yang terbang tanpa meninggalkan jejak
Ia telah berlalu dan tak akan pernah kembali

Memori indah yang menari-nari dalam benakku
Mengajakku untuk kembali padamu yang dulu
Saat-saat di mana aku tengah jatuh ke dalam hatimu
Saat-saat di mana hatimu menggenggam erat setia padaku
Tapi nyatanya....
Apa yang kita bina terbang begitu saja
Kenangan indah yang kita goreskan
Langsung saja enyah, hilang begitu saja, tanpa jejak yang pasti
Sadis...
.
You're like butterfly honey....

Bertahun-tahun kau meninggalkanku
Aku masih mengingatmu dalam lembaran surat yang kau kirimkan
Yang kau lipat menjadi kupu-kupu kertas,
Kini mereka hanya diam, menggantung di sudut kamar
Mereka tak tahu akan terbang ke mana
Karena mereka sudah tak tahu siapa yang membuat mereka
Menjadi kupu-kupu kertas....

Kasih, kembalilah...
Buatkanlah aku kupu-kupu kertas
Berikan kepastian untukku,
Bahagiakah kau di sana bersma ribuan malaikatNYA yang jauh lebih sempurna dariku?
 

1 komentar: